MemahamiIsi Kandungan Al-Qur'an Surat Ali Imran : 103. Dapat juga dikatakan ayat ini berpesan kepada kaum muslimin secara kolektif bersama-sama. Pesan dimaksud adalah Berpegang teguhlah, yakni upayakan sekuat tenaga untuk mengaitkan diri satu dengan yang lain dengan tuntunan Allah Swt sambil menegakkan disiplin kamu semua tanpa terkecuali.
MenyelamiSurat Al-Baqarah Ayat 102-103. Silahkan Anda buka Al-Quran, kemudian Anda baca dulu surat ke 2 Al-Baqarah ayat ke 102-103 secara berulang-ulang berserta terjemahnya, dengan penghayatan sepenuh hati dan pikiran. Kalau Anda mempunyai kitab tafsir silahkan dibaca juga tafsirnya. Mari sekarang kita tadabbur surat ke 2 Al-Baqarah ayat ke
TerjemahSurat Ali Imran Ayat 81-83. 81. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah lalu datang kepadamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya." Tafsir An Nisa Ayat 97-103; Tafsir An Nisa Ayat 92
TafsirSurat Ali-Imran ayat 102-112 Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Aplikasi Lainnya - April 23, 2015 Diposkan oleh Miqdad Arromy di 09.13 Jumat, 19 April 2013 Ali Imran, ayat 102-103 (102) Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan
Terjemahan(artinya) surat al imran ayat 102-109. 102. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya [1]; dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam. 103. Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai [2].
PengantarSurat •Surat Ali Imran dikatakan kembaran surat Al-Baqarah.Rasulullah saw menyebutnya surat Az-Zahraw ayn (Dua surat yang bersinar/Dua tangkai Bunga yang Indah) ا٠َ٨َُ٣َأ َٗ ٩َْأ ١اَتَٟا٠ًََ ا٠َ٨َُ٣َأَٗ ٩َْأ ،١اتََٯاًََٰ ا٠َ٨َُ٣َأَٗ ةَٟأَْٰٛا َٝ٪َْٯ ١اَٰتأَْٯ ا٠َ٨َُ٣ إَُ
dalamAl-Qur`an surat Ali-Imran ayat 159 sampai 160 dengan pendidikan akhlak yang ada dalam ilmu akhlak yang lain. Konsep pendidikan islam dalam Qur`an surat Ali-Imran ayat 159-160 adalah: pertama menunjukan sikap lemah lembut terhadap sesama manusia, Kedua memberikan maaf kepada orang lain. Ketiga, bermusyawarah.
TerjemahSurat Ali Imran Ayat 102-109. 102. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya [1]; dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam.. 103. Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai [2].Ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah
D96wu6. وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini!
Home QS. Ali 'Imran Ayat 103 وَاعۡتَصِمُوۡا بِحَبۡلِ اللّٰهِ جَمِيۡعًا وَّلَا تَفَرَّقُوۡا ۖ وَاذۡكُرُوۡا نِعۡمَتَ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡ اِذۡ كُنۡتُمۡ اَعۡدَآءً فَاَ لَّفَ بَيۡنَ قُلُوۡبِكُمۡ فَاَصۡبَحۡتُمۡ بِنِعۡمَتِهٖۤ اِخۡوَانًا ۚ وَكُنۡتُمۡ عَلٰى شَفَا حُفۡرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنۡقَذَكُمۡ مِّنۡهَا ؕ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمۡ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُوۡنَ Wa'tasimuu bi Hablil laahi jamii'anw wa laa tafarraquu; wazkuruu ni'matal laahi alaikum iz kuntum a'daaa'an fa allafa baina quluubikum fa asbah tum bini'matihiii ikhwaananw wa kuntum 'alaa shafaa hufratim minan Naari fa anqazakum minhaa; kazaalika yubaiyi Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa jahiliah bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan ketika itu kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. Juz ke-4 Tafsir Pada ayat ini Allah memerintah kaum mukmin menjaga persatuan dan kesatuan. Dan berpegangteguhlah serta berusahalah sekuat tenaga agar kamu semuanya bantu-membantu untuk menyatu pada tali agama Allah agar kamu tidak tergelincir dari agama tersebut. Dan janganlah kamu bercerai berai, saling bermusuhan dan mendengki, karena semua itu akan menjadikan kamu lemah dan mudah dihancurkan. Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika mengeluarkan kamu dari kekufuran kepada keimanan dan menyatukan hati kalian dalam persaudaraan, padahal kamu dahulu pada masa jahiliyyah saling bermusuhan, saling membenci dan memerangi tiada henti dari generasi ke generasi, lalu Allah mempersatukan hatimu dengan harapan dan tujuan yang sama yaitu memperoleh rida Allah, sehingga dengan karuniany-Nya, yaitu agama islam, kamu menjadi bersaudara dalam satu keuarga Pada masa Jahiliah terjadi permusuhan selama ratusan tahun antara suku 'Aus dan suku Khazraj. Setelah datangnya Islam mereka dapat bersatu dengan penuh persahabatan. Menyaksikan kenyataan tersebut orang-orang Yahudi merasa tidak senang dan menyuruh salah seorang diantara mereka meniupkan api perpecahan dengan menyebutk kejadian waktu Perang Bu'as. Meskipun kedua suku tersebut sempat terpancing dan hampir saja berperang, tetapi Nabi MUhammad berhasil mendamaikan mereka. Demikian besar karunia Allah kepada kamu, sedangkan ketika itu kamu sama sekali tidak menyadari bahwa ketika kamu saling bermusuhan, susungguhnya kamu berada di tepi jurang neraka, karena hidup tanpa bimbingan wahyu, selalu terbakar api kebencian, kemarahan dan permusuhan bahkan berakibat pada pemunuhan, lalu dengan datangnya Islam Allah menyelamatkan kamu dari sana dan terciptalah kedamaian di antara kamu. Demikianlah, Allah secara terus menerus menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk secara terus-menerus dan tetap bersatu padu dalam persaudaraan dan kekeluargaan. Diingatkan hendaklah mereka berpegang teguh kepada Allah dan ajaran-Nya dan selalu mengingat nikmat yang dianugerahkan-Nya kepada mereka. Dahulu pada masa jahiliah mereka bermusuhan sehingga timbullah perang saudara beratus-ratus tahun lamanya, seperti perang antara kaum 'Aus dan Khazraj. Maka Allah telah mempersatukan hati mereka dengan datangnya Nabi Muhammad saw dan mereka telah masuk ke dalam agama Islam dengan berbondong-bondong. Allah telah mencabut dari hati mereka sifat dengki dan memadamkan dari mereka api permusuhan sehingga jadilah mereka orang-orang yang bersaudara dan saling mencintai menuju kebahagiaan bersama. Juga karena kemusyrikan, mereka berada di tepi jurang neraka, hanya terhalang oleh maut saja. Tetapi Allah telah menyelamatkan mereka. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya, agar kaum Muslimin mendapat petunjuk dan mensyukuri nikmat agar nikmat itu terpelihara. sumber Keterangan mengenai QS. Ali 'ImranSurat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani dua yang cemerlang, karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa kedatangan Nabi Muhammad dan sebagainya.
Tafheem ul Quran Surah 3 Ali 'Imran, Ayat 102-103 يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوۡتُنَّ اِلَّا وَاَنۡـتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ ﴿3102﴾ وَاعۡتَصِمُوۡا بِحَبۡلِ اللّٰهِ جَمِيۡعًا وَّلَا تَفَرَّقُوۡا وَاذۡكُرُوۡا نِعۡمَتَ اللّٰهِ عَلَيۡكُمۡ اِذۡ كُنۡتُمۡ اَعۡدَآءً فَاَ لَّفَ بَيۡنَ قُلُوۡبِكُمۡ فَاَصۡبَحۡتُمۡ بِنِعۡمَتِهٖۤ اِخۡوَانًا ۚ وَكُنۡتُمۡ عَلٰى شَفَا حُفۡرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنۡقَذَكُمۡ مِّنۡهَا ؕ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمۡ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُوۡنَ ﴿3103﴾ 3102 Believers! Fear Allah as He should be feared, and see that you do not die save in the state of submission to 3103 Hold fast together to the cable of Allah83 and be not divided. Remember the blessing that Allah bestowed upon you you were once enemies then He brought your hearts together, so that through His blessing you became brothers. You stood on the brink of a pit of fire and He delivered you from Thus Allah makes His signs clear to you that you may be guided to the right Notes 82. They should remain steadfast in their obedience and loyalty to God. 83. The expression 'cable of Allah', in this verse, refers to the 'religion of God'. The reason for use of the word 'cable' habl is that it both establishes a bond between man and God and joins all believers together. To take a firm hold on this cable means that the believers should attach profound importance to their religion this should always be the centre of their concerns; they should continually strive to establish it; and the common desire to serve it should make them co-operate with each other. As soon as Muslims turn their attentions away from the fundamental teachings of their religion and lose sight of establishing its hegemony in life they begin to concern themselves with matters of secondary importance. And, just as they rent the communities of the former Prophets, enticing people away from their true objective in life, so schisms and dissensions are bound to plague their lives. If Muslims do this they are bound to suffer indignity and disgrace both in this world and the Next as happened with the followers of the previous Prophets. 84. This refers to the state of the Arabs on the eve of the advent of Islam. There were animosities among the tribes which regularly broke out into fighting; every now and then there was much bloodshed. Things had reached a point that the entire Arabian nation seemed to be on the verge of destroying itself. It was due to the blessings of Islam alone that it was saved from being consumed by the fire to which this verse alludes. The people of Madina had embraced Islam some three or four years before these verses were revealed. They had witnessed the blessing of Islam as it unified into one brotherhood the Aws and Khazraj, two tribes which had long been sworn enemies. Moreover, both tribes treated the migrants from Makka in a spirit of sacrifice and love seldom seen even among members of the same family. 85. If they had eyes to see they could conclude for themselves whether their salvation lay in adhering firmly to this religion or in abandoning it and reverting to their former state; decide whether their true well-wishers were God and His Messenger or those Jews, polytheists and hypocrites who strove to plunge them back into their former state.